Aku Cinta Hujan

Hujan. Saat ingat bulir-bulir air hujan ini, aku jadi ingat seseorang. Ingat sifatnya, hoby nya, bahkan tingkah konyolnya. Aku rindu semua itu. Dan berkat hujan ini aku dapat mengingat semua tentangnya. Hujan pertama membawaku untuk bersamanya. Pergi pulang sekolah berdua. Hemm.. Sungguh indah, bagi remaja SMP yang masih tergolong pemula dalam mengenal cinta. Namun itulah kenyataannya. Sangat indah sekali. Bahkan aku ingin mengulanginya bersama dia. Dan hanya ingin bersamanya.
Hujan kedua dengannya, mengajariku arti dari perhatian, pengertian, ketulusan dan bahkan tingkah polos seseorang yang baru mengenal cinta. " yahh.. hujan! " ucapnya. " iyaaa, jadi basah deh. " ucapku. " gada payung lagi.. pake apa ya buat nutupin biar ga basah? " ucapnya. " kasian Go, cewek luuu kebasahan. " ucap salah seorang temannya. " iya, tapi pake apa nutupinnya. " ucapnya. " Go, pake daun aja. Ada daun yang lebar tuh! Cukuplah buat lu bedua. " tegur teman satunya.
Mendengar saran dari temannya itu, dia langsung mengambil sebuah daun dan ia berikan untukku. " nih pake ajaaa, cuma ada ini abisnya. Dipake ya. Daripada bajunya basah. " ucapnya padaku. " iyaaaa. " jawabku. Lalu akhirnya dia duduk bersebelahan denganku. " basah Go.. " ucapku sambil melirik baju yang dikenakannya. " gapapa, dipake aja ya. Buat nutupin kepala, biar ga pusing. " ucapnya sambil tersenyum. Aku langsung memandang keatas. " udah ngga hujan, buang aja ya daunnya. " ucapku bohong. Dan akhirnya kami berenam, yang pada saat itu sedang berada disebuah gang kecil, basah kuyup karna hujan.
Begitulah sekiranya yang ku ingat. Aku rindu saat-saat itu. Tentang sebuah daun, yang mungkin masih tumbuh dipekarangan gang kecil itu. Dan karna itulah, mengapa aku menyukai hujan. Dan hujan adalah satu-satunya alasanku untuk tersenyum. Terlebih ketika aku mengingatnya. I Love the Rain! Aku cinta hujan. Dan aku cinta dia<//3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Titik Balik

Pengorbanan Shilla

Kopi Pahit