Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Parameter Asa

Kau hadir malam ini, untuk semua tanya yang tak pernah terjawab. Lari pelan pelan di ambang sore, menyergap pikiran dan memenjarakan imaji saya yang seolah tak pernah henti kilas balik. Mengutuk kalimatmu agar saya bisa seperti sedia kala dalam andil bahagia, menjadikannya semangat juang meski hati kepayahan untuk mengikhlaskan semua kebaikan yang sepaket dengan kedukaan. Kau sekali lagi muncul di permukaan. Di tengah senja yang harusnya bisa kita nikmati berdua dengan minuman saya kopi dan kau seperti biasanya es teh manis, keduanya menyesap memori yang penuh romansa suka cita. Membersamai saya hilangkan segala penat, di atas kasur yang pekat, di dalam rumah yang lembab. Kau datang bersamaan dengan kebetulan kebetulan yang gila. Kejeniusan yang nakal dan liar. Memaksa saya untuk sejenak mengadukanmu dan membawamu kepada yang Berhak atas apa apa yang pernah ada dan masih sampai dengan sekarang. Untuk kau, di kilometer 96 yang selalu sunyi dan senyap, dan tak pernah menjawab.

Kopi Pahit

Ini masih awal bulan dan sudah banyak teman-teman yang tumbang. Saya masih bisa mendengar ketika saat itu mereka masih dan hanya bisa bertahan selama beberapa hari lamanya di daerah pertahanan mereka. Mereka meraung meminta tolong mendengar kesilapan-kesilapan yang pernah mereka terima dulu, ketika masih menjadi bagian dari yang lain. Tak ada ruang untuk berbagi kedamaian rasanya. Tak ada asa yang bisa menjadi pegangan di masa sulit selain daripada berdoa dan mengaku salah, sebagaimana kita semua adalah pendosa. Saya kala itu masih menahan kantuk yang amat hebat di sebuah kafe di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Ditemani segelas kopi yang dibeli seorang kawan yang berjanjian dengan saya malam ini, padahal saya minta padanya segelas teh susu hangat. Tapi memang dasar pecandu kopi kekinian. Minum teh saja pun tak pernah kecuali di warung makan. Ah, sembari melihat dia yang masih asik dengan ponselnya dan menunggu pesanan makanan kami diantar, saya melirik kumpulan anak kecil di luaran kafe