Parameter Asa

Kau hadir malam ini, untuk semua tanya yang tak pernah terjawab. Lari pelan pelan di ambang sore, menyergap pikiran dan memenjarakan imaji saya yang seolah tak pernah henti kilas balik. Mengutuk kalimatmu agar saya bisa seperti sedia kala dalam andil bahagia, menjadikannya semangat juang meski hati kepayahan untuk mengikhlaskan semua kebaikan yang sepaket dengan kedukaan.

Kau sekali lagi muncul di permukaan. Di tengah senja yang harusnya bisa kita nikmati berdua dengan minuman saya kopi dan kau seperti biasanya es teh manis, keduanya menyesap memori yang penuh romansa suka cita. Membersamai saya hilangkan segala penat, di atas kasur yang pekat, di dalam rumah yang lembab.

Kau datang bersamaan dengan kebetulan kebetulan yang gila. Kejeniusan yang nakal dan liar. Memaksa saya untuk sejenak mengadukanmu dan membawamu kepada yang Berhak atas apa apa yang pernah ada dan masih sampai dengan sekarang.

Untuk kau,

di kilometer 96 yang selalu sunyi dan senyap, dan tak pernah menjawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Titik Balik

Pengorbanan Shilla

Kopi Pahit